Rabu, 25 Januari 2017

Pengalaman Seleksi Masuk STPP Bogor

Hai, udah lama ga cerita di sini. Sekarang aku mau share pengalaman ke kalian tentang Seleksi Masuk STPP Bogor. Kenapa sih seleksi masuk STPP yang pertama kali aku tulis di blog? Soalnya, emang jarang banget ada temen-temen yang lain, yang mengulas tentang seleksi masuk sekolah kedinasan ini. Padahal aku yakin, banyak diantara kalian yang mau tes, tapi bingung harus nyiapin apa karena ga tau, dan akhirnya nyasar ke blog ini. Iya kan? Iya kan? Ada yang tau STPP Bogor itu apa? Aku rasa udah ada yang tau kali ya sedikit tentang STPP Bogor itu. Okedeh, buat yang belum tau. STPP adalah Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dibawah Kementerian Pertanian. Di Indonesia STPP ini tersebar di 7 lokasi, yaitu Yogyakarta, Magelang, Malang, Medan, Gowa dan Bogor. Yap, kota hujan dan seribu angkot ini, punya juga sekolah penyuluh pertanian, bukan cuma institut pertanian aja. Khusus di STPP Bogor sendiri, memiliki dua jurusan, yaitu Penyuluhan Pertanian dan Penyuluhan Peternakan. Kuliah di STPP itu sangat terjamin. Biaya masuk cenderung murah, untuk tahun 2016 lalu, kalau tidak salah sekitar 3 juta rupiah dan sudah mendapatkan beberapa pakaian seragam, bebas biaya asrama, dan bebas uang makan selama kita kuliah disana. Asyik kan? Kesempatan untuk menjadi PNS pun terbuka, namun tentu saja tidak semua lulusan STPP bisa langsung menjadi PNS. STPP bukan sekolah ikatan dinas seperti STAN, yang langsung diangkat menjadi PNS. Biasanya mahasiswa yang berprestasi yang lebih berpeluang menjadI PNS. Untuk kuota seleksi masuk, biasanya lebih banyak menerima untuk Jurusan Penyuluhan Pertanian. STPP ini menerima banyak mahasiswa setiap tahunnya. Untuk tahun 2015 lalu, Jurusan Penyuluhan Pertanian menerima sebanyak 90 mahasiswa dan Penyuluhan Peternakan sebanyak 72 mahasiswa. Untuk tahun 2016, aku ga tau soalnya ga dipublish jumlahnya di web. Tapi mungkin kalian bisa hitung sendiri di file penerimaan mahasiswa barunya. Hahaha. Mungkin kurang lebih sama. Itulah singkat cerita tentang STPP. Aku ga akan mengulas STPP lebih panjang lagi, silahkan cari sendiri informasi lengkapnya. Karena tujuan aku disini adalah mengulas tentang seleksi masuknya. Oke? Oke?
Seleksi masuk STPP Bogor, terbagi kedalam empat jalur, yaitu Jalur Tugas Belajar (PNS), Jalur Undangan, Jalur Kerjasama  dan Jalur Umum/Ujian Tulis. Disini aku hanya akan mengulas untuk Jalur Ujian Tulis bagi Lulusan SMA dan sederajat saja.

Nah, dimulai dengan pendaftaran. Pendaftaran ini dilakukan secara online melalui web pmb.stpp-bogor.ac.id. Untuk mendaftar, kita harus melakukan registrasi awal dulu dengan membuat account di web tsb. Lalu setelah terdaftar, kamu bisa melakukan login dan melengkapi pendaftaran. Kamu tidak dipungut biaya sepeserpun untuk pendaftaran ini. Tidak seperti di tempat lain, pendaftaran disini bebas biaya alias gratis. Setelah login, isi biodata kamu dengan lengkap lalu upload foto formal, copy ijazah, copy nilai ijazah, nilai SKHUN, Kartu keluarga dan Surat Keterangan Sehat. Jika kamu punya sertifikat prestasi bisa juga untuk dilampirkan. Tapi ku rasa sertifikat itu mungkin tidak terlalu membantu kalau kamu mendaftar jalur ujian tulis. Kalau bisa semuanya di scan, biar jelas. Jangan pakai foto hp ya. Hehehe.. Oia, kamu ga harus melengkapi semuanya dalam satu waktu kok. Bisa dicicil gitu mengisi datanya. Soalnya aku juga dulu gitu. Malah tadinya hampir ga jadi ngeberesin pendaftaran, soalnya males harus ke pelayanan kesehatan untuk minta surat keterangan sehat. Sampai-sampai panitia ngirimin aku email buat melengkapi pendaftaran. Jangan ditiru ya. Jangan suka iseng-iseng kalau daftar apapun. Harus serius ya. Nah, setelah email itu, aku akhirnya jadi juga ke pelayanan kesehatan buat minta surat keterangan sehat. Lalu aku scan, upload, selesai deh !!

Lama menunggu verifikasi, akhirnya diumumkan juga nama-nama yang berhak ikut seleksi ujian tulis. Dari 1853 yang mendaftar, 580 diantaranya lolos verifikasi. Jangan ngerasa ngeri dulu dengan angka ribuan itu, setelah aku perhatikan sih, emailnya ada yang hampir sama gitu. Jadi kayaknya angka yang membengkak itu karena ada orang-orang yang mencoba beberapa kali mendaftar karena gagal. Tapi masih dihitung oleh sistemnya. Atau juga mungkin seperti aku, mereka males menyelesaikan proses upload berkas pendaftaran sehingga tidak selesai. Aku rasa untuk proses pendaftaran ini, yang penting kamu isi dan lengkapi semuanya. Jangan sampai yang seharusnya diisi, malah kosong. Insya Allah Lulus verifikasi kok. Jangan minder gara-gara nilai ijazah/ SKHUN jelek atau Surat Keterangan Sehat, TB dan BB kurang ideal ya. Nah, kalau udah lolos verifikasi, kamu bisa login lagi dan print kartu ujian.

Selanjutnya, seleksi Tahap 1 Ujian Tulis. Nah, sebagai informasi, tahun 2015 TPA juga diujikan dalam seleksi tulis. Namun, tahun 2016 TPA tidak masuk kedalam mata uji, sehingga yang diujikan adalah Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Teknis Pertanian. Kak, aku paling ga bisa sama mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Nilai aku waktu di sekolah selalu jelek gimana dong, kak? Tenang aja, mata pelajaran yang diujikan disini ngga kayak UN apalagi SBMPTN. Disini hanya diujikan materi dasar saja. Aku yakin kalian pada bisa kok. Sayangnya aku nulis ini setelah 8 bulan tes itu berlalu. Jadi aku ga terlalu banyak inget detail soalnya apa-apa saja. Tapi aku bakal coba jabarin semaksimal mungkin disini. Tahun 2016 lalu, test dibagi jadi dua hari. Dua mata pelajaran per hari nya. Waktu itu aku kebagian di ruang aula. Sekitar 100 orang bahkan lebih disana. Selain aula, ruang kelas pun dipakai untuk test. Nah, di aula hanya disediakan kursi saja. Jadi siap-siap kamu bakalan pegel dan agak kesulitan buat nulis. Tapi untungnya, Lembar Jawaban yang dipakai bukan Lembar Jawaban yang discan komputer, tapi Lembar Jawaban yang dijawab dengan cara disilang. Ada banyak pengawas disana. Mulai dari dosen hingga mahasiswa. Seperti biasa, sebelum ujian dimulai, tas dikumpulkan kedepan. Dan aku mendapat posisi duduk sekitar 5 kursi dari belakang. Oia, untuk tau kamu kebagian di ruangan mana saat ujian, denah ruang ujian disediakan di mading. Jadi jangan sampai salah masuk ruang ujian ya, gara-gara ga baca mading.

Aku lupa nih, mata pelajaran mana yang diujikan duluan. Gapapa ya, yang penting aku bahasa semua pelajarannya. Oke, aku mulai dari Matematika. Disini disediakan waktu 2 jam. Kertas soal ga boleh dicoret-coret, tapi panitia akan memberikan selembar kertas buram untuk masing-masing peserta. Oia, sebelum ujian dimulai akan ada pengecekan kartu peserta, ijazah dan SKHUN. Pastikan kamu bawa lengkap semuanya ya. Untuk matematika sudah dibuat post tersendiri untuk contoh soalnya. Silahkan cek disini

Untuk Bahasa Indonesia, ini cukup mudah. Pilihan jawaban tidak membuat bingung, cukup jelas mana jawaban yang benar. Yang diujikan seperti gagasan pokok paragraf, melengkapi paragraf/percakapan yang kosong, dan ada istilah-istilah dalam bahasa indonesia seperti personifikasi, metafora, dsb (Bukan cuma tentang gaya bahasa ya). Yang pasti tentang EYD ini tidak terlalu rumit kok.

Untuk Bahasa Inggris, akan ada pengetahuan bahasa inggris dasar. Jadi seperti melengkapi kata yang kosong. Misalnya, You diikuti dengan to be apa, kalau kata plural harus ditambah s, dsb. Selain itu, ada juga melengkapi kata yang kosong dengan kata kerja bahasa inggris. Disini dituntut untuk hafal vocab. Kalimatnya memang mudah dimengerti. Tapi pilihan vocab dalam jawaban, kita tidak tau artinya apa. Menjelang nomor akhir, akan ada bacaan. Dan kita mengisi jawaban berdasarkan bacaan tsb. Tenang aja, bacaan nya mudah dipahami kok.

Untuk Teknis Pertanian, disini ada tentang dasar-dasar pengetahuan pertanian dan peternakan. Untuk yang tadinya dari SMK Pertanian atau SMK Peternakan rasanya kalian ga usah belajar untuk test ini. Karena emang dasar banget dan aku yakin sambil merem juga kalian bisa jawab. Hehehe. Dan untuk temen-temen yang dari SMA atau MA Non Pertanian/Peternakan kalian akan sedikit berpusing-pusing ria dengan mata uji ini. Ada beberapa soal yang masih aku inget, diantaranya :
1. Pengertian istilah intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Ini jadi 3 nomor ya. Jadi, di soal akan ada pengertian nya. Lalu nanti di pilihan ganda akan ada istilahnya. Pahami perbedaannya yaa.
2.  Berapa lama sapi hamil
3.  Waktu yang dibutuhkan telur ayam untuk menetas
4.  Waktu yang dibutuhkan telur puyuh untuk menetas
5.  Tanaman pendamping tanaman lain. Maksudnya jika kita menanam tanaman A, biasanya dibawah tanaman A tsb, ada tanaman apa.
6.  Tentang tanaman karet dan teh

Oia, untuk ujian tulis 2016 lalu tidak memakai sistem minus, jadi silahkan jawab saja semua soal.

Setelah selesai Ujian Tulis, kita menunggu pengumuman. Pengumumannya cukup cepat. Beberapa hari sebelum lebaran, sudah keluar. Bahkan tadinya aku ga tau, kalau pengumuman sudah keluar. Jadi, sering-sering aja cek web STPP nya. Pengumuman nya keluar disitu.

Gimana hasilnya? Alhamdulillah lolos. Saatnya menghadapi tes kesehatan. Jujur aja, memang agak kurang transparansi mengenai waktu pengumuman dan waktu tes. Jadi, untuk lebih jelasnya mengenai waktu ini, ada baiknya kamu menghubungi panitia supaya informasi lebih jelas. Apalagi kalau kamu tidak tinggal di Bogor. Dan minim informasi dari senior dan pihak sekolah tentang hal ini. Tes kesehatan dilakukan di rumah sakit daerah tempat tinggalmu. Kita bebas memilih rumah sakit mana saja. Karena yang akan diserahkan ke panitia adalah hasilnya. Tes yang dilakukan di rumah sakit meliputi tes darah, tes urine, kejiwaan/wawancara, rontgen paru-paru, tinggi badan dan berat badan. Disini kita akan mengeluarkan biaya yang cukup lumayan. Setelah sebelumnya pendaftaran tidak keluar biaya sama sekali.

Di STPP dilakukan Test kesehatan tahap 2. Hari pertama, kita hanya diukur tinggi dan berat badan saja. Karena kebetulan dokter STPP sedang tidak ada, jadi kami disuruh untuk kembali lagi keesokan harinya. Di hari pertama ini, peserta diperbolehkan langsung melakukan daftar ulang di aula dengan membayar biaya dan pengukuran seragam. Bahkan ada pula yang langsung ke asrama. Di STPP, mahasiswa diwajibkan menghuni asrama selama masa pendidikan, sekitar 4 tahun. Di asrama, setiap pintu sudah diberi nama masing-masing. Jadi yang sudah lolos tahap 1 saat tes tulis sebenarnya sudah 80 persen diterima menjadi mahasiswa STPP Bogor.

Hari kedua, dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter STPP. Pada tahap ini, kamu akan diwawancarai juga. Apakah kamu alergi? Alergi makanan? Pernah dioperasi? Punya penyakit dalam? Berapa minus kacamata? Dll. Kamu juga akan disuruh membuka mulut, dan bagi yang berjilbab disuruh membuka jilbab untuk dilihat bagian telinga. Jadi tolong bagi perempuan berjilbab yang akan test kesehatan jangan pakai kerudung yang terlalu rumit dan banyak memakai jarum. Karena tentu itu akan sangat merepotkan. Selain itu, kamu akan di test berjalan mengikuti garis. Dan selesai. Jangan lupa, bayar biaya Rp125.000 untuk test kesehatan di kampus ini. Hasil test kesehatan tidak langsung keluar. Dan kemungkinan tidak dikeluarkan secara publik. Karena secara umum, orang-orang akan lulus test kesehatan ini kecuali punya penyakit berat.

Selesai. 
Terima kasih sudah berkunjung dan semoga cerita pengalaman ini bisa membantu kamu mempersiapkan Ujian Tulis STPP Bogor nanti. 

Mohon tidak menjadikan tulisan ini sebagai acuan dalam mempersiapkan ujian dan jadikanlah hanya sebagai gambaran umum saja. 

Untuk tambahan informasi mengenai STPP, kalian bisa cek FAQ ini

NB : 
Untuk teman-teman yang ingin bertanya lebih lanjut, silahkan isi pertanyaan di kolom komentar. Insya Allah, pertanyaan kalian akan saya jawab. Mohon jangan anonim (unknown), jujur aja saking banyaknya yang anonim kadang bikin saya bingung, apalagi kalau ada balasan lain di komentar bawahnya. Hehe
Kita saling menghargai aja yaa. :))
Terima kasih


Buat temen-temen yang mau baca pengalaman saya yang lainnya. Boleh banget klik link di bawah ini yaa :
Pengalaman Lolos SIMAK UI
Pengalaman SPMB Mandiri UIN Jakarta


Contoh Soal UM UNDIP

Hola, kembali lagi dengan post contoh soal. Disini aku mau share tentang soal Ujian Mandiri. Kampus mana? Yap, UNDIP. Sayangnya, aku ga bisa...